CALL US TODAY TO CHAT ABOUT HOW WE MIGHT HELP

Transformasi Supply Chain dan Proses Operasional

Kapan Mereka Membutuhkan Bantuan dalam Transformasi Supply Chain dan Operasional?

Menghadapi tantangan dalam perencanaan permintaan atau perencanaan supply chain? Aktivitas merger dan akuisisi menyebabkan terbentuknya silo data yang signifikan? Faktor makroekonomi memicu tantangan dalam rantai pasok? Keahlian Kano Andalan dalam Transformasi Supply Chain dan Operasional dirancang untuk membantu perusahaan yang sedang menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

KANO memberikan solusi terbaik disetiap masalah bisnismu.

Mengalami masalah dengan perencanaan supply chain? Selalu sibuk memastikan pengiriman tepat waktu ke pelanggan? Sering melakukan perubahan khusus pada inventaris agar pasokan tepat waktu? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika supply chain mereka tidak berjalan sesuai harapan.

Apakah model bisnis Anda mengalami perubahan signifikan? Perubahan model bisnis menyebabkan tantangan dalam supply chain? Perubahan model bisnis mengakibatkan terbentuknya silo data? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika perubahan model bisnis menimbulkan tantangan pada rantai pasok.

Aktivitas merger dan akuisisi mengakibatkan perubahan pada rantai pasok dan proses operasional Anda? Silo data yang terbentuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi sangat sulit? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika aktivitas M&A berpotensi menimbulkan silo data.

Faktor makroekonomi terbaru menyebabkan penumpukan stok berlebih atau mengharuskan pengelolaan ruang gudang secara berbeda? Faktor makroekonomi juga memaksa Anda merencanakan supply chain dengan cara yang berbeda. Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika faktor makroekonomi memicu tantangan pada supply chain.

Apakah tekanan kompetitif menyebabkan percepatan pengiriman barang? Apakah kekuatan kompetitif menekan margin Anda sehingga memerlukan transformasi supply chain? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika tekanan kompetitif memicu tantangan pada supply chain.

Preferensi konsumen terbaru akan pengiriman lebih cepat memberikan tekanan pada supply chain Anda? Perubahan preferensi konsumen terhadap pengalaman omnichannel menambah tantangan pada supply chain Anda? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika preferensi konsumen memicu perubahan pada supply chain.

Metode Kami

Metodologi Kami untuk Transformasi Supply Chain dan Operasional

Proses dimulai dengan penilaian yang membantu membangun model proses saat ini (as-is) dan model proses yang diinginkan (to-be), serta mengidentifikasi sistem mana saja yang perlu diganti. Dilanjutkan dengan analisis bisnis dan teknis, termasuk perubahan pada proses, data, atau sistem. Terakhir, tahap implementasi dan optimalisasi dilakukan.

Langkah 1: Asesmen

Tahap ini dimulai dengan analisis as-is dan to-be dari proses supply chain, baik yang saat ini berjalan maupun yang direncanakan untuk masa depan. Analisis juga mencakup sistem dan arsitektur supply chain yang ada, serta perubahan pada proses, data induk (master data), dan titik integrasi.

Langkah 2: Matriks Kebutuhan dan Analisis Proses Bisnis

Tahap ini menangkap kebutuhan dalam model proses as-is dan to-be. Tahap ini juga mengidentifikasi faktor keberhasilan utama yang akan menjadi dasar untuk RFP dan demonstrasi vendor (jika solusi supply chain baru perlu diimplementasikan). Jika perubahan hanya terkait dengan proses dan data, maka dilakukan analisis perubahan, termasuk merancang alur kerja (workflow) untuk setiap pemangku kepentingan yang terdampak.

Langkah 3: Pengembangan Matriks Solusi dan Analisis Teknis

Tahap ini melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap proses bisnis dari sudut pandang teknis, termasuk mengevaluasi lebih dari 200 sistem supply chain berdasarkan faktor keberhasilan utama. Matriks solusi terus diperbarui sambil menyelaraskan ekspektasi semua pemangku kepentingan seiring dengan kemajuan proses. Tahap ini juga melakukan analisis teknis terhadap alur kerja (workflow), pemetaan (mapping), dan titik integrasi.

Langkah 4: Pemilihan Solusi dan Negosiasi Kontrak

Tahap ini terdiri dari serangkaian demo untuk mengevaluasi kemampuan solusi dan menyelaraskan pemangku kepentingan mengenai bagaimana kondisi mereka nantinya dengan sistem supply chain yang baru. Setelah setiap demo, para pemangku kepentingan diberikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan potensial dari setiap solusi. Tahap ini juga dapat mencakup negosiasi kontrak untuk perjanjian perangkat lunak dan layanan. Tahap ini bersifat opsional jika perubahan yang diperlukan hanya terkait proses atau data untuk menyelesaikan masalah supply chain.

Langkah 5: Implementasi

Tahap ini melaksanakan perubahan yang telah diidentifikasi, baik yang terkait dengan sistem, proses, maupun data. Tahap ini bisa dibagi menjadi beberapa fase dan tonggak pencapaian tergantung pada kompleksitas masing-masing perubahan, termasuk penentuan KPI dan cara pengukuran hasil perubahan setelah setiap langkah.

Langkah 6: Adopsi dan Optimalisasi

Setelah implementasi, tahap ini membantu mengumpulkan umpan balik dari pengguna apakah inisiatif tersebut sesuai dengan ekspektasi mereka, serta apakah proses dan arsitektur supply chain yang baru telah membantu mencapai KPI mereka. Tahap ini berulang hingga para pemangku kepentingan memastikan hasil dari perubahan baru tersebut.

id_ID