Mengalami masalah kelebihan stok dan barang usang yang signifikan? Kesulitan mencapai KPI pergudangan? Tidak memiliki KPI yang tepat untuk operasional gudang? Layanan optimalisasi inventaris, pergudangan, dan logistik dari Kano Andalan dirancang untuk membantu perusahaan yang menghadapi tantangan tersebut.
Kesulitan merencanakan kelebihan inventaris? Memiliki stok di gudang yang menua dan perputarannya lambat? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika menghadapi masalah dengan inventaris yang berlebihan dan usang.
Kesulitan mencapai KPI pergudangan karena gudang tidak terintegrasi dengan ERP? Mengalami masalah signifikan dalam alokasi barang? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika mereka tidak mampu memenuhi target KPI pergudangan.
Apakah Anda belum mengukur total waktu yang dibutuhkan dalam proses dock-to-stock? Proses picking dan packing berjalan sangat erat dan belum ada proses yang jelas untuk memisahkan keduanya. Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika mereka tidak memiliki KPI yang tepat untuk operasional pergudangan.
Apakah transaksi di gudang Anda sering menimbulkan variansi signifikan yang membuat tim akuntansi memakan waktu lama untuk menyelesaikannya? Selalu kesulitan melakukan rekonsiliasi inventaris setelah proses cycle counting? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika transaksi operasional berpotensi menyebabkan variansi yang signifikan.
Mengalami masalah signifikan dalam perencanaan logistik? Paket sering tiba dalam kondisi rusak? Penjadwalan dan pengiriman selalu menjadi tantangan? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika mereka membutuhkan dukungan dalam perencanaan logistik.
Mengalami masalah signifikan dalam proses bukti pengiriman? Kesulitan mencocokkan data dalam proses pengiriman hingga penerimaan barang? Perusahaan mencari bantuan dari Kano Andalan ketika mereka menghadapi tantangan dalam proses dispatch-to-receive.
Proses dimulai dengan asesmen untuk mengidentifikasi KPI dan proses yang mungkin menjadi penyebab masalah pada inventaris, pergudangan, atau perencanaan logistik. Setelah teridentifikasi, dilakukan analisis akar masalah secara menyeluruh. Selanjutnya, dibuat model proses as-is dan to-be, termasuk menyelaraskan semua pemangku kepentingan terkait dampak pada area mereka. Kemudian, dilakukan perubahan yang diperlukan pada proses, data, dan sistem untuk mengkalibrasi ulang perencanaan.
Fase ini dimulai dengan mengidentifikasi KPI dan proses yang mungkin menjadi penyebab masalah perencanaan. Fase ini juga mengajukan beberapa opsi beserta kelebihan dan kekurangannya, serta studi kelayakan bisnis. Opsi yang memiliki risiko finansial dan teknis paling rendah dipilih untuk langkah selanjutnya.
Langkah ini merupakan pendalaman lebih lanjut terhadap opsi yang dipilih dengan menelusuri proses dan data yang mungkin memengaruhi KPI. Melalui wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan, model proses as-is dan to-be yang tepat diidentifikasi dan disepakati oleh semua pihak terkait.
Langkah ini melaksanakan perubahan yang telah diidentifikasi, baik terkait sistem, proses, maupun data. Fase ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap dan tonggak pencapaian sesuai dengan kompleksitas masing-masing perubahan, termasuk penentuan KPI serta cara pengukuran hasil perubahan setelah setiap tahap.
Setelah implementasi, langkah ini membantu mengumpulkan umpan balik dari pengguna apakah inisiatif yang dijalankan sudah sesuai dengan harapan mereka, serta apakah teknik baru dalam inventaris, pergudangan, dan optimalisasi telah membantu mereka mencapai KPI. Fase ini diulang terus hingga para pemangku kepentingan memastikan hasil dari perubahan baru tersebut.
Monday to Saturday: 9.00am to 5.00pm